Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang
malangtoday.id – Polres Malang menggelar Operasi Zebra Semeru 2025 dari 17–30 November. Petugas menindak pelanggaran lalu lintas dengan tegas dan humanis, mengombinasikan tilang manual dan elektronik sambil tetap mendidik pengendara.
Pelanggaran prioritas meliputi pengendara tanpa helm, pengemudi tanpa sabuk keselamatan, kendaraan ODOL, melawan arus, penggunaan ponsel saat berkendara, dan kendaraan tidak laik jalan.
Setiap anggota Polres Malang telah mendapat arahan khusus agar penindakan tetap edukatif. Strategi operasi terbagi 40% preemtif, 40% preventif, dan 20% penegakan hukum. Pendekatan ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat, bukan sekadar memberi efek jera.
Operasi ini juga menjadi persiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru. Polres menargetkan lalu lintas aman, tertib, dan lancar.
Penindakan Humanis
Polres Malang menekankan penindakan humanis, memprioritaskan edukasi dan persuasif daripada cara keras. Petugas mendapat pelatihan khusus agar bisa menegur pengendara dengan sopan sekaligus tetap menjalankan tilang saat pelanggaran serius.
Mayoritas kegiatan berupa edukasi dan pencegahan. Penegakan hukum dilakukan saat diperlukan, bukan hanya untuk mengejar jumlah tilang. Pendekatan ini diharapkan menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab jangka panjang pada pengendara.
Tantangan dan Harapan
Menerapkan pendekatan humanis menuntut keseimbangan. Petugas harus tegas namun tetap bersikap santun agar tidak menimbulkan konflik. Dialog langsung dengan pelanggar membantu mereka memahami risiko dan pentingnya keselamatan.
Polres Malang menyiapkan personel menghadapi lonjakan lalu lintas akhir tahun. Mereka menekankan profesionalisme dan integritas agar operasi berjalan lancar.
Polres berharap kombinasi edukasi dan penindakan meningkatkan kesadaran pengendara. Jika berhasil, angka pelanggaran dan kecelakaan bisa turun, menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan nyaman.
Kesimpulan
Polres Malang menjalankan Operasi Zebra Semeru 2025 dengan strategi humanis. Fokus utama: helm, sabuk keselamatan, ODOL, melawan arus, dan penggunaan ponsel. Proporsi kegiatan: 40% preemtif, 40% preventif, 20% penegakan hukum. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan disiplin pengendara tanpa menimbulkan ketegangan, sekaligus menyiapkan pengamanan Natal dan Tahun Baru serta menekan angka kecelakaan di Kabupaten Malang.
