
malangtoday.id – Rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang berlangsung Selasa malam di Hotel Sultan, Jakarta, menetapkan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum menggantikan Yahya Cholil Staquf. Mohammad Nuh sebagai Rais Syuriyah PBNU mengumumkan penetapan tersebut secara langsung.
Zulfa Mustofa Minta Restu Ma’ruf Amin
Zulfa menyampaikan bahwa dirinya bukan siapa-siapa, melainkan seorang santri dari Rais Aam PBNU.
Ia menegaskan bahwa sebelum menerima amanah ini, ia sudah meminta restu kepada Ma’ruf Amin.
Zulfa berharap restu dari semua pihak membuat jalannya memimpin PBNU menjadi lebih ringan.
Fokus: Konsolidasi dan Normalisasi Organisasi
Zulfa menegaskan dua tugas utama sebagai Pj Ketum: pertama, normalisasi roda organisasi; kedua, mempersiapkan Muktamar 2026
Langkah awal, ia akan menjalin komunikasi intensif dengan seluruh struktur NU, kultural maupun struktural.
Direncanakan rapat gabungan antara Syuriyah dan Tanfidziyah akan diadakan segera — sebagai bagian dari konsolidasi internal.
Zulfa menyatakan ia tidak ingin menjadi bagian dari konflik masa lalu. Ia ingin menjadi solusi bagi jam’iyah untuk masa depan.
Harapan Persatuan di Tubuh NU
Dengan penunjukan Zulfa, PBNU berharap mengakhiri ketidakpastian yang terjadi belakangan ini.
Zulfa mengajak seluruh elemen NU untuk bersatu kembali dan menjaga keadaban sebagai santri.
Ia menyampaikan bahwa amanah ini adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar.
Kesimpulan
Penetapan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU menunjukkan jalan baru bagi internal NU. Dengan restu dari Ma’ruf Amin dan komitmen Zulfa pada konsolidasi, organisasi bergerak menuju persatuan dan stabilitas. Fokus kuat pada normalisasi dan persiapan Muktamar 2026 bisa jadi momentum bagi NU menyongsong periode baru dengan semangat kebersamaan.




