
malangtoday.id – Banjir bandang dan longsor melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra dalam beberapa hari terakhir. Tiga kepala daerah — termasuk dari Aceh Tengah, Aceh Selatan, dan Pidie Jaya — menyatakan bahwa wilayah mereka tidak sanggup menangani dampak bencana sendirian.
Kondisi geografis penuh tantangan, akses jalan terputus, serta rusaknya infrastruktur membuat pengiriman logistik dan bantuan menjadi sulit. Banyak wilayah terisolasi sehingga bantuan hanya bisa dijangkau lewat udara.
Akibat skala kerusakan yang besar dan keterbatasan anggaran, pemerintah daerah mengaku tak punya kapasitas untuk memulihkan semua infrastruktur rusak, menyediakan alat berat, maupun mendistribusikan bantuan bagi warga terdampak.
Tito Karnavian: “Tak Menyerah, Tapi Kemampuan Terbatas”
Menyikapi pernyataan para kepala daerah, Tito Karnavian menegaskan bahwa istilah “menyerah” tidak tepat. Ia menjelaskan bahwa daerah-daerah tersebut tetap berusaha semampu mereka, tetapi ada banyak aspek di luar kapasitas mereka sendiri.
Tito memberikan contoh konkret: di wilayah seperti Aceh Tengah, akses jalan putus total akibat longsor; tidak ada pesawat maupun alat berat—maka tidak mungkin bagi pemda menangani krisis sendirian.
Menurut Tito, mengaku tak mampu bukan berarti menyerah total. Ia menekankan bahwa pemerintah pusat akan turun tangan penuh untuk membantu.
Pusat Terjun Tangan: Pemulihan dan Bantuan Darurat
Pemerintah pusat, melalui kementerian terkait, mengambil alih penanganan secara menyeluruh di daerah terdampak. Bantuan logistik, pasokan pangan, BBM, dan alat berat mulai dikirim ke lokasi-lokasi terpencil.
Tito memerintahkan penggunaan alokasi bantuan darurat hingga program pemulihan infrastruktur jika pemerintah daerah kekurangan anggaran.
Pusat juga mulai mendata seluruh kerusakan—termasuk rumah roboh, jembatan terputus, dan akses jalan terendam. Pendataan ini menjadi dasar prioritas pemulihan wilayah.
Apakah Status Bencana Nasional Akan Ditetapkan?
Meski dampak bencana luar biasa, Tito menyatakan bahwa penetapan status bencana nasional bukanlah prioritas utama sekarang. Ia menekankan tindakan nyata: penyelamatan korban, distribusi bantuan, dan perbaikan akses menjadi fokus utama.
Tito menilai bahwa status formal tidak akan banyak membantu bila bantuan dan logistik tidak segera disalurkan. Ia ingin seluruh pihak bergerak cepat agar korban tidak terus bertambah.
Solidaritas dari Daerah Lain dan Pentingnya Gotong Royong
Tito juga mengajak seluruh kepala daerah di Indonesia untuk menunjukkan solidaritas. Ia menyebut surat edaran resmi agar daerah yang memiliki kapasitas membantu, baik dana maupun logistik, segera menyalurkan bantuan ke Sumatra.
Kesimpulan
Tito Karnavian menegaskan: kepala daerah di Sumatra tidak menyerah. Mereka berusaha semampu mereka — tetapi kondisi sangat berat. Pemerintah pusat segera ambil alih penanganan. Bantuan darurat, logistik, dan infrastruktur menjadi prioritas utama sekarang. Solidaritas seluruh daerah Indonesia sangat diperlukan agar warga terdampak segera pulih dan bisa kembali beraktivitas normal.




