
malangtoday.id – Aktor Ammar Zoni hadir di persidangan kasus narkoba di Rutan Salemba. Ia mengatakan pihak yang mengambil pengakuan memukul dan menyetrumnya. Tekanan itu membuat ia terpaksa mengaku dalam video. Ammar menegaskan pengakuannya tidak muncul secara sukarela. Ia meminta hakim menghadirkan rekaman CCTV untuk menunjukkan kondisi sebenarnya saat video itu direkam. Permintaan ini ia sampaikan langsung di ruang sidang.
Ammar menekankan bahwa rekaman CCTV bisa membuktikan apakah kekerasan fisik terjadi. Ia ingin bukti ini menjadi pertimbangan hakim. Pernyataan Ammar mengejutkan banyak pihak di persidangan. Ia tetap konsisten menyampaikan keterangan ini, meski video pengakuan sudah diputar.
Video Pengakuan dan Desakan Bukti
Jaksa memutar video pengakuan Ammar tentang peredaran sabu di rutan. Ammar menjelaskan bahwa saat video itu direkam, ia berada di bawah tekanan fisik. Ia menerima pukulan dan sengatan listrik sehingga merasa terpaksa mengaku.
Ammar meminta hakim menghadirkan rekaman CCTV Rutan Salemba. Menurutnya, CCTV dapat membuktikan adanya tekanan fisik saat pengambilan pengakuan. Permintaan ini menjadi titik penting dalam pembelaannya.
Tuduhan Peredaran Sabu di Rutan
Sidang juga mengungkap dugaan Ammar terlibat peredaran sabu di Rutan Salemba. Saksi menyebut Ammar menerima sabu sekitar 100 gram dari seseorang bernama Andre. Keterangan saksi ini menjadi bukti tambahan yang diajukan jaksa. Sidang menekankan dugaan peredaran sabu tetap menjadi pokok perkara.
Perbedaan Keterangan dengan Polisi
Polisi yang hadir di persidangan membantah adanya kekerasan seperti yang diklaim Ammar. Mereka menegaskan tidak melakukan pukulan atau penyetruman. Meski begitu, perbedaan keterangan ini langsung menimbulkan dinamika di ruang sidang. Ammar tetap menekankan tekanan fisik itu nyata. Ia berharap rekaman CCTV dapat membuktikan kebenarannya dan menjelaskan perbedaan antara pengakuan dan pernyataan polisi.
Dukungan Keluarga dan Dampak Persidangan
Keluarga Ammar hadir di persidangan memberi dukungan moral. Ammar terlihat emosional, bahkan sempat menangis saat bertemu adik dan kekasihnya. Dukungan keluarga memberi kekuatan untuk menghadapi tuduhan serius.
Permintaan bukti rekaman CCTV menjadi faktor penting. Hakim akan menilai bukti ini untuk menentukan sah atau tidaknya pengakuan Ammar. Persidangan menarik perhatian publik karena menyangkut isu hukum, hak asasi, dan keadilan di lingkungan rutan.




