BeritaPolitik

Sibukkan Diri Membela Rakyat, Bukan Membiarkan Rakyat Sibuk Membicarakan Kita

Malangtoday.id – Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan pesan tegas: wakil rakyat tidak boleh hanya sibuk membahas diri sendiri. Ia menuntut anggota DPR aktif memperjuangkan aspirasi masyarakat. Kritik rakyat, baik halus maupun keras, harus didengar dan dijawab dengan aksi nyata.

Dalam rapat paripurna laporan kinerja DPR 2024–2025, Puan minta maaf jika selama satu tahun ini kinerja DPR belum sempurna. Ia tegaskan, kritik rakyat bukan halangan, melainkan pemicu agar DPR berubah lebih baik.

Kritik Jadi Pendorong Perbaikan

Puan menegaskan bahwa anggotanya tidak boleh alergi terhadap kritik. Ia instruksikan agar semua kritik diterima, tanpa terkecuali. Respons DPR terhadap kritik itu harus berupa kerja nyata, bukan sekadar retorika.

Ia menekankan bahwa sejarah tidak mencatat besarnya anggaran ataupun banyaknya undang-undang, melainkan dampak nyata kebijakan terhadap kehidupan rakyat. Apakah keputusan DPR membuat hidup rakyat lebih mudah, lebih bermartabat — itu yang nanti dikenang.

Momen Kritis: Laporan Kinerja & Permohonan Maaf

Dalam pidatonya, Puan mengungkap bahwa DPR selama masa sidang telah menyelesaikan sejumlah UU. Namun, ia tetap menyadari masih banyak kekurangan. Ia menyatakan permintaan maaf secara terbuka atas ketidaksempurnaan.

Ia akan memakai setiap kritik dan masukan sebagai bahan evaluasi untuk mewujudkan parlemen yang sungguh-sungguh “rumah rakyat, suara rakyat, perjuangan rakyat.”

Implementasi Pesan: Apa yang Harus Dilakukan DPR?

  1. Mendekat ke rakyat
    Anggota DPR wajib turun ke lapangan, mendengar langsung suara masyarakat di daerah.

  2. Transparansi & akuntabilitas
    Setiap keputusan DPR harus dikomunikasikan dengan jelas kepada publik agar rakyat tahu apa yang dikerjakan wakilnya.

  3. Respon cepat terhadap kritik
    Setiap kritik mesti ditanggapi, bukan diabaikan. Kritik yang muncul lewat sosial media, unjuk rasa, maupun surat rakyat tetap harus dianggap serius.

  4. Aksi nyata, bukan retorika
    DPR tidak cukup hanya menyampaikan niat baik. Anggota dewan harus membuktikan dengan kebijakan konkret yang bersentuhan langsung dengan kehidupan rakyat.

  5. Kerja kolektif & tidak mencari sorotan pribadi
    Jangan biarkan anggota dewan berlomba mencari perhatian media; alihkan energi itu untuk membahas masalah kesejahteraan rakyat.


Mengapa Pesan Ini Penting Sekarang?

Indonesia menghadapi tantangan besar — kesenjangan sosial, beban ekonomi, pelayanan publik yang masih belum merata. Rakyat merasakan tekanan di lapangan. Jika wakil rakyat terus sibuk memperkuat citra diri, maka aspirasi masyarakat justru terabaikan.

Puan ingin membalik paradigma: jangan rakyat sibuk membicarakan kita. Kita sebagai wakil rakyat harus lebih sibuk membicarakan rakyat — kebutuhan, harapan, masalah mereka. Kritik bukan ancaman, melainkan cermin yang memaksa DPR memperbaiki diri.

Penutup: Ajakan untuk DPR & Rakyat

Kepada DPR: hentikan obsesi panggung politik. Alihkan prioritas ke perbaikan kelembagaan, kerja konkret, dan dialog terbuka.

Kepada rakyat: terus suarakan kritik dengan konstruktif. Kritik itu sah dan penting. DPR harus mendengarnya dan menjawabnya dengan hasil.

Pesan Puan Maharani jelas: sibukkan diri membela rakyat, jangan biarkan rakyat sibuk membicarakan kita. Bila setiap wakil rakyat menginternalisasi pesan itu, maka ikatan antara parlemen dan rakyat menebal. Bila itu terjadi, demokrasi akan lebih hidup, dan pemerintahan lebih bermakna.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button