
Malangtoday.id – Dalam suasana penuh ketegangan seputar program Makan Bergizi Gratis (MBG), Deddy Corbuzier menyadari bahwa cara belaannya dulu melampaui batas. Dalam episode podcast bersama Feri Amsari, ia mengaku bahwa ia pernah melontarkan komentar pedas ketika mempertahankan MBG. Ia menyesal dan akhirnya meminta maaf terbuka kepada publik.
Ia mengakui bahwa pada saat itu ia terbakar emosi melihat kritik terhadap program MBG. Namun, ia menyadari bahwa cara penyampaian yang kasar justru memperkeruh suasana. “Sampai saya salah dalam tutur kata,” ujarnya dengan nada jujur. Ia menambahkan bahwa niatnya mendukung program itu tidak salah, tetapi gaya komunikasi yang ia gunakan keliru.
Polemik MBG Memicu Sorotan, Komentar Lama Kembali Disorot
Belakangan, program MBG terus jadi sorotan publik lantaran munculnya kasus keracunan massal di berbagai daerah. Laporan terbaru menyebut jumlah korban sudah mencapai ribuan warga sekolah yang mengonsumsi makanan dari program tersebut. Beberapa laporan menyebutkan lebih dari 6.452 orang terdampak kasus tersebut.
Di tengah sorotan itu, komentar lama Deddy muncul kembali ke permukaan. Dia sempat mengolok seorang anak SD yang menyebut ayam MBG “tidak enak”, bahkan melontarkan kata kasar seperti “pea”. Di video TikTok terkait, ia sempat berkata:
“Kurang enak? Kurang enak pala lu pea kurang enak ayamnya, makan siang bergizi gratis.”
Ucapan tersebut kemudian memicu gelombang kritikan dari netizen dan aktivis gizi. Deddy lalu menyatakan bahwa ia ikut kecewa dan keheranan melihat banyak keluhan terhadap program yang menurutnya punya maksud baik.
Penyesalan Terbuka: “Saya Minta Maaf”
Dalam podcast bersama Feri Amsari, Deddy mengungkapkan permintaan maafnya dengan tegas. Ia mengatakan:
“Tapi, saya minta maaf. Karena cara saya menyampaikan jelek dan salah.”
Ia menegaskan bahwa ia tidak sengaja melukai perasaan siapa pun. Ia mengaku bahwa saat itu ia bereaksi secara impulsif, bukan berdasarkan pertimbangan matang. Ia menyebut bahwa kejadian itu menjadi pelajaran agar ia bisa lebih bijak dalam mengungkapkan pendapat di masa depan.
Ia juga menjelaskan bahwa dukungannya terhadap MBG tetap ada, asalkan program itu dijalankan dengan aman, transparan, dan tepat sasaran. Dalam unggahan Instagram-nya, ia sempat membagikan video seorang ibu yang bersyukur atas bantuan MBG karena keluarga mereka sulit mendapatkan protein. Ia menegaskan bahwa program harus diperbaiki agar manfaatnya benar-benar sampai ke anak-anak yang membutuhkan.
Antara Dukungan dan Kritik: Permintaan Maaf yang Layak Ditetima
Permintaan maaf Deddy ini mendapat respons beragam dari publik. Sebagian pihak menilai bahwa sikapnya itu patut diapresiasi sebagai langkah introspeksi. Mereka berharap tindakan itu menunjukkan bahwa publik figur juga bisa mengoreksi diri ketika salah.
Namun, sebagian lain menyebut bahwa kritik lama tidak bisa dihapus begitu saja dengan permintaan maaf. Mereka meminta agar Deddy juga bersikap lebih aktif dalam mengevaluasi MBG — misalnya, mendesak pengawas independen, mengawal proses distribusi pangan, dan memastikan kualitas makanan.
Deddy bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendorong perbaikan program MBG, serta menjadi figur yang ikut mengawal agar program itu benar-benar sehat, higienis, dan menjangkau anak yang membutuhkan.
Kesimpulan
-
Deddy Corbuzier dulunya bela MBG dengan nada keras, bahkan melontarkan sindiran pedas terhadap anak yang mengkritik menu MBG.
-
Kini, ia mengakui bahwa cara belaannya keliru dan meminta maaf secara terbuka.
-
Permintaan maaf itu datang di tengah krisis keracunan massal yang menyeret program MBG ke sorotan publik.
-
Masyarakat menanti agar Deddy tidak hanya berhenti di ucapan, tetapi turut aktif mengawal perbaikan program.
Permintaan maaf itu menunjukkan bahwa publik figur bisa introspeksi. Namun, tanggung jawab lebih besar muncul saat kita ikut menyuarakan perubahan nyata agar program seperti MBG benar-benar memberi manfaat — bukan mudarat.