
malangtoday.id – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong seluruh jajaran Kementan dan mitra usaha sektor pertanian untuk ikut gerakan kemanusiaan bagi korban bencana di Sumatera. Dia mengajak semua pihak menyumbang secara sukarela, tanpa paksaan. Dalam waktu hanya satu jam, ajakan itu memicu antusiasme luas. Hasilnya, donasi berhasil terkumpul senilai Rp 75,85 miliar. Angka itu menunjukkan kepedulian besar terhadap warga terdampak.
Setiap sumbangan muncul dari niat baik; dari pegawai hingga mitra usaha — dari Rp 20.000 hingga Rp 250.000 per orang. Kontribusi ini membuktikan bahwa solidaritas bisa terbentuk dari langkah kecil. Andi Amran menegaskan bahwa yang terpenting bukan besar kecilnya nominal, tapi ketulusan membantu.
Solidaritas Sosial: Panggilan Moral, Bukan Seremoni
Menurut Amran, aksi ini bukan sekadar acara simbolis. Dia melihat bencana di Sumatera sebagai ujian bagi kemanusiaan dan panggilan moral bagi bangsa. Ia menekankan bahwa semangat kebersamaan dan rasa kemanusiaan harus hadir tanpa menunggu perintah.
Amran bilang bahwa keberhasilan dalam bidang usaha seharusnya melahirkan rasa tanggung jawab sosial. Ia menghimbau para mitra usaha untuk terus menebar bantuan, terutama untuk fakir miskin, yatim piatu, dan korban bencana. Semangat memberi itu muncul dari rasa kemanusiaan, bukan karena kewajiban.
Transparansi & Distribusi Cepat Bantuan
Untuk menjaga transparansi, Amran menginstruksikan pengecekan langsung aliran dana. Semua sumbangan harus tercatat di rekening khusus. Dana akan segera disalurkan melalui tim tanggap darurat Kementan, bekerja sama dengan Bapanas dan pemerintah daerah setempat.
Selain dana, Kementan bersama Bapanas sudah menyiapkan bantuan logistik. Pemerintah telah menyiapkan puluhan ribu ton beras dan jutaan liter minyak goreng untuk korban banjir dan longsor di provinsi–provinsi terdampak. Bantuan itu akan didistribusikan secepatnya agar kebutuhan mendesak warga cepat terpenuhi.
Gerakan Berkelanjutan: Pernah Lakukan Hal Sama
Amran bukan kali pertama memimpin gerakan donasi kilat. Saat gempa di Palu dulu, ia berhasil menghimpun hampir Rp 50 miliar hanya dalam setengah jam. Tingginya partisipasi publik dalam dua aksi tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap komitmen dan integritas Kementan yang ia pimpin.
Kini, dengan bencana di Sumatera, semangat itu muncul kembali. Aksi terkini membuktikan bahwa solidaritas bisa bergerak cepat dan nyata ketika ada panggilan bersama.
Harapan dan Tanggung Jawab Bersama
Amran berharap gerakan donasi ini menjadi ladang amal bagi semua. Ia ingin setiap bantuan — besar atau kecil — menjadi harapan bagi korban. Ia mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu membantu tanpa memandang perbedaan.
Pada saat yang sama, Amran menegaskan bahwa semua bantuan harus disalurkan secara tepat sasaran. Ia memastikan pengawasan ketat agar manfaat sampai pada korban yang benar–benar membutuhkan.




