Beritakriminal

Polisi Tangkap Dua Tersangka Kasus Perampokan Kalung Mahkota di Museum Louvre

malangtoday.id – Pada pagi yang tenang di Paris, tim pencuri melancarkan aksi cepat di Museum Louvre paling terkenal di dunia. Sekitar pukul 09.30 waktu setempat, mereka menyusup ke ruang pameran dan mengambil delapan perhiasan dari koleksi mahkota kerajaan. Peristiwa ini mengguncang publik Eropa dan memunculkan pertanyaan besar tentang keamanan institusi budaya terbesar di Prancis itu.

Polisi Menangkap Dua Tersangka Utama

Beberapa hari kemudian, pihak kepolisian bergerak cepat dan berhasil menangkap dua orang tersangka. Polisi menangkap satu pelaku di Bandara Internasional Paris–Charles de Gaulle saat ia berusaha kabur ke Aljazair, sementara petugas lain berhasil menangkap rekannya di daerah Seine-Saint-Denis. Keduanya berusia sekitar tiga puluh tahun dan memiliki catatan kriminal pencurian sebelumnya. Bukti DNA pada helm serta sarung tangan menjadi kunci keberhasilan polisi membongkar identitas mereka.

Modus Aksi yang Terencana dan Canggih

Penyelidikan mengungkap bahwa para pelaku merancang aksi dengan sangat terencana. Mereka menggunakan alat berat dan kendaraan khusus untuk mencapai balkon lantai atas museum. Truk dengan lift hidrolik mengangkat mereka ke titik masuk yang sulit dijangkau. Pelaku lalu memotong kaca jendela dengan gergaji sudut sebelum mengambil perhiasan dan melarikan diri menggunakan skuter motor. Aksi itu hanya berlangsung delapan menit, menunjukkan tingkat profesionalisme tinggi dan pengetahuan mendalam tentang tata letak museum.

Barang Curian Bernilai Fantastis Belum Ditemukan

Nilai kalung dan mahkota yang dicuri lebih dari €88 juta. Hingga kini, pihak berwenang belum berhasil menemukan barang itu. Para ahli menduga pelaku mungkin sudah membongkar, melebur, atau menjual perhiasan itu ke pasar gelap internasional untuk mengaburkan jejak.Kepolisian bekerja sama dengan Interpol untuk menelusuri kemungkinan jaringan perdagangan barang antik lintas negara.

Keamanan Museum Dunia Kembali Dipertanyakan

Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan museum dunia. Direktur Museum Louvre mengakui bahwa sistem alarm berfungsi, tetapi ada titik buta pada pengawasan luar ruangan. Pemerintah Prancis segera melakukan audit besar terhadap sistem keamanan di seluruh situs warisan budaya nasional. Para pengamat menilai insiden ini sebagai peringatan keras bahwa pencurian karya seni kini berkembang seiring kemajuan teknologi.

Upaya Polisi Mengungkap Jaringan Internasional

Penyidik tidak berhenti pada dua tersangka tersebut. Polisi yakin masih ada pihak lain yang mengatur logistik dan penyelundupan barang curian. Polisi mengerahkan ratusan petugas untuk menelusuri rekening, komunikasi digital, dan pergerakan lintas batas. Beberapa sumber menyebutkan kelompok ini menjalin hubungan dengan jaringan kriminal Eropa Timur yang terkenal ahli mencuri benda bersejarah.

Luka Budaya yang Sulit Pulih

Di balik laporan penyelidikan dan angka kerugian, masyarakat Paris merasakan kehilangan besar. Kalung mahkota yang kini hilang bukan sekadar perhiasan, tetapi simbol warisan sejarah kerajaan Prancis. Banyak warga datang ke Museum Louvre bukan hanya untuk melihat karya seni, melainkan juga untuk mengenang masa lalu bangsanya. Kini, ruang pameran itu tampak kosong dan meninggalkan kesedihan mendalam bagi para pecinta seni.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button