Berita

Massa di Mako Brimob Kwitang Ricuh Lagi: Petasan dan Gas Air Mata Berbalasan

MalangToday.id– Kericuhan kembali terjadi di sekitar Markas Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8/2025) malam. Massa yang sebelumnya melakukan unjuk rasa menyalakan petasan dan mendekati area Mako Brimob, memicu respons dari aparat keamanan.

Kronologi Kejadian

Sekitar pukul 18.00 WIB, massa mulai menyalakan petasan di kawasan Mako Brimob Kwitang. Beberapa menit kemudian, mereka bergerak mendekati area markas. Prajurit TNI yang berjaga di lokasi berusaha menjaga situasi tetap kondusif. Namun, massa mengabaikan imbauan tersebut dan terus mendekat.

Melihat situasi yang semakin memanas, polisi yang berada di lokasi menembakkan gas air mata ke arah massa sekitar pukul 18.28 WIB. Tembakan gas air mata membuat massa berhamburan dan berlari ke arah Senen dan RSPAD Gatot Subroto. Beberapa di antaranya mengeluhkan sesak dan merasa wajahnya terbakar. Rekan-rekan mereka membantu dengan menyiramkan air ke wajah yang terdampak.

Hingga pukul 18.59 WIB, suara tembakan gas air mata masih terdengar dari sekitar Mako Brimob. Suasana yang sebelumnya ramai mulai meredup seiring dengan berkurangnya jumlah massa di lokasi.

Dampak dan Reaksi Masyarakat

Kericuhan ini menambah daftar panjang aksi unjuk rasa yang berujung pada bentrokan antara massa dan aparat keamanan. Masyarakat sekitar merasa terganggu dengan adanya kerusuhan yang terjadi di lingkungan mereka. Beberapa warga mengungkapkan kekhawatiran atas keselamatan diri dan keluarga mereka.

Pihak kepolisian dan TNI terus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. Namun, tantangan dalam mengendalikan massa yang tidak terkendali tetap menjadi perhatian utama.

Penanganan Aparat Keamanan

Aparat keamanan, baik dari kepolisian maupun TNI, telah melakukan berbagai upaya untuk membubarkan massa secara persuasif. Namun, dengan adanya provokasi seperti pelemparan petasan dan benda-benda lain, situasi menjadi semakin sulit dikendalikan.

Pihak berwenang menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan tindakan tegas terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran hukum dan merusak ketertiban umum.

Kericuhan di Mako Brimob Kwitang menunjukkan bahwa aksi unjuk rasa yang tidak terkendali dapat berujung pada bentrokan antara massa dan aparat keamanan. Penting bagi semua pihak untuk menjaga ketertiban dan menghormati proses hukum yang berlaku. Dialog dan komunikasi yang baik antara masyarakat dan aparat keamanan menjadi kunci dalam menciptakan situasi yang kondusif dan aman bagi semua pihak.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button