Lubang Hitam Terbesar di Jagat Raya Ditemukan: Apa Artinya bagi Astronomi?

MalangToday.id – Para ilmuwan baru saja menemukan lubang hitam raksasa yang lebih besar dari yang pernah terdeteksi sebelumnya. Objek ini berada di sekitar galaksi Messier 87 dan memiliki massa 36 kali lebih besar dibanding matahari kita. Penemuan ini menambah wawasan tentang jagat raya serta memberi informasi baru mengenai pembentukan galaksi dan evolusi lubang hitam.
Apa Itu Lubang Hitam?
Lubang hitam merupakan wilayah di ruang angkasa dengan gravitasi sangat kuat sehingga cahaya pun tidak dapat melarikan diri. Objek ini terbentuk dari sisa-sisa bintang yang mati dan kolaps karena gravitasinya sendiri. Biasanya, lubang hitam supermasif ada di pusat galaksi. Ukurannya bisa mencapai jutaan hingga miliaran kali massa matahari.
Jenis-jenis Lubang Hitam
-
Lubang Hitam Biasa: Terbentuk dari bintang besar yang mati, dengan massa 3 hingga 20 kali massa matahari.
-
Lubang Hitam Supermasif: Terletak di pusat galaksi, memiliki massa mulai dari jutaan hingga miliaran kali massa matahari.
-
Lubang Hitam Ultra-Masif: Jauh lebih besar dari lubang hitam supermasif, seperti yang baru ditemukan ini.
Penemuan Lubang Hitam Terbesar
Proses Penemuan
Tim astronomi mengumpulkan data dari berbagai observatorium luar angkasa untuk menemukan lubang hitam ini. Mereka mendeteksi cahaya yang dibelokkan oleh gravitasi lubang hitam, efek yang pertama kali diprediksi Albert Einstein lebih dari satu abad lalu.
Profesor Thomas Collett dari Universitas Portsmouth mengatakan bahwa lubang hitam ini terbentuk dari penggabungan beberapa lubang hitam yang lebih kecil. Penggabungan ini menciptakan entitas jauh lebih besar. Menariknya, objek ini juga memicu pembentukan bintang baru di sekitarnya, sehingga memengaruhi evolusi galaksi.
Galaksi Messier 87
Messier 87 adalah salah satu galaksi terbesar yang diketahui. Galaksi ini berjarak sekitar 5 tahun cahaya dari Bumi dan terkenal memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya. Penemuan lubang hitam terbesar ini memberi wawasan baru tentang pembentukan dan perkembangan galaksi besar.
Dampak Penemuan Ini
Pemahaman tentang Pembentukan Galaksi
Lubang hitam raksasa ini membantu ilmuwan memahami hubungan antara lubang hitam dan galaksi. Penelitian di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society menunjukkan bahwa lubang hitam ini 10.000 kali lebih masif daripada lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti.
Implikasi untuk Teori Lubang Hitam
Penemuan ini memicu diskusi tentang teori pembentukan lubang hitam. Astrofisikawan Ethan Siegel menjelaskan bahwa pada awal jagat raya, rasio massa bintang dan lubang hitam adalah 100 banding 1. Kini, rasio ini berubah menjadi 1.000 banding 1. Hal ini menunjukkan bahwa lubang hitam sangat besar mungkin sudah ada sebelum bintang di sekitarnya terbentuk.
Penemuan lubang hitam terbesar ini menjadi langkah penting untuk memahami alam semesta. Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut dapat mengungkap bagaimana lubang hitam memengaruhi pembentukan galaksi serta evolusi kosmos. Penemuan ini juga mengingatkan kita bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari tentang jagat raya dan posisi manusia di dalamnya.