banjirbencanaBerita

Jaringan Listrik Terputus setelah Banjir Lahar dari Gunung Semeru

malangtoday.id – Hujan deras di lereng Semeru memicu aliran lahar dingin yang deras ke sungai Regoyo. Arus membawa lumpur dan batu menjebol tanggul serta meluap, lalu menyapu kabel listrik di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro. Kabel itu tertimbun material vulkanik — jaringan listrik pun langsung putus. Hasilnya: ratusan rumah warga kehilangan pasokan listrik secara mendadak.

Petugas dari PLN Tempeh segera menurunkan puluhan personel Yantek untuk menilai dan memperbaiki kerusakan. Mereka bergerak cepat, tapi kerja harus menunggu situasi benar-benar aman akibat ancaman lahar susulan.

Dampak Luas: Tidak Hanya Listrik, Isolasi dan Kehidupan Terganggu

Korban dampak banjir lahar tidak hanya soal listrik. Sebelumnya, banjir lahar dingin sempat memutus akses jalan dan menjebol infrastruktur lain: tanggul sepanjang 150 meter roboh, dan akses ke beberapa desa terisolasi.

Di Desa Sumberlangsep (Jugosari), ratusan kepala keluarga juga terisolasi — mereka kesulitan membeli kebutuhan dasar karena kendaraan tak bisa lewat.

Tanggapan Instansi: PLN dan Prosedur Pemulihan

Setelah laporan datang, staf PLN Tempeh langsung bergerak. Mereka melakukan identifikasi lokasi putus, menyingkirkan material lahar dan lumpur, lalu mengganti kabel yang rusak. Unit Layanan Pelanggan (ULP) menyatakan bahwa proses pemulihan prioritas demi mengembalikan layanan listrik secepat mungkin.

Sambil kerja, petugas tetap memantau kondisi sungai dan bujukan agar masyarakat tak mendekat ke lokasi karena risiko lahar berulang.

Mengapa Lahar Gunung Semeru Baru Saja Picu Mati Listrik?

  • Hujan deras menggenangi lereng Semeru dan memicu lahar dingin — karakteristik campuran lumpur, batu, dan air deras. Material ini mudah menimbun dan merusak infrastruktur di sepanjang aliran sungai.

  • Sungai Regoyo sebagai jalur aliran berada di bawah jalur kabel listrik yang melayani beberapa desa — saat material lahar menumpuk, kabel langsung tertimbun atau terputus.

  • Karena banjir dan lumpur tidak bisa diprediksi persis, jalur pasokan listrik jadi sangat rentan terutama di area sensitif seperti kaki gunung dan tepi sungai.

Kondisi Terkini & Upaya Pemulihan

  • Tim PLN sudah dikerahkan untuk memperbaiki jaringan listrik secepat mungkin. Mereka melakukan evakuasi kabel yang tertimbun, lalu mengganti kabel rusak.

  • Sementara itu, instansi terkait terus menghimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi lahar susulan — terutama saat hujan deras. Sistem peringatan dini di wilayah lereng dan aliran sungai terus dipantau.

  • Warga terdampak disarankan menyiapkan alternatif seperti penerangan darurat dan perlengkapan dasar, serta mengikuti arahan evakuasi.

Rekomendasi untuk Warga & Pihak Terkait

  • Warga di kaki gunung dan tepi sungai sebaiknya terus memantau peringatan dari instansi resmi. Hindari aktivitas dekat sungai saat hujan.

  • Pemerintah dan PLN perlu memperkuat penataan jalur kabel listrik — misalnya memasang kabel dengan kedalaman aman dari aliran sungai atau aliran lahar.

  • Masyarakat sebaiknya punya rencana darurat (genset kecil, lampu cadangan, jalur evakuasi), terutama di wilayah rawan lahar.


Semoga layanan listrik segera pulih, dan masyarakat terdampak bisa kembali menjalani hari-hari normal.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button