Lisa Mariana Ngamuk Setelah Tes DNA Negatif: Benarkah Hasil Bisa Dimanipulasi?

MalangToday.id – Kasus selebgram Lisa Mariana kembali menarik perhatian publik setelah Bareskrim Polri mengumumkan hasil tes DNA yang ternyata negatif. Setelah laboratorium mengumumkan hasil, Lisa langsung menyiarkan reaksinya di akun TikTok. Ia mengekspresikan kekecewaan dengan suara lantang serta komentar tajam yang membuat banyak netizen tercengang.
Hasil tes DNA menyebutkan bahwa ia dan anaknya, CA, tidak memiliki kecocokan dengan Ridwan Kamil. Kondisi itu membuat Lisa meragukan keakuratan proses yang berlangsung. Oleh karena itu, muncul pertanyaan penting: seberapa akurat tes DNA sebenarnya, dan mungkinkah seseorang memanipulasi hasilnya? Artikel ini akan mengulas isu tersebut dengan mengacu pada pandangan para ahli.
Apa Itu Tes DNA?
Tes DNA berfungsi untuk menentukan hubungan biologis dengan cara membandingkan material genetik antara dua individu. Petugas biasanya mengambil sampel berupa darah, air liur, atau jaringan tubuh. Setelah itu, laboratorium menganalisis sampel tersebut untuk menemukan pola genetik yang khas.
Laboratorium menggunakan metode ini untuk uji paternitas, identifikasi forensik, dan penelitian medis. Karena alasan tersebut, banyak kalangan menilai tes DNA sebagai salah satu instrumen paling akurat dalam biologi molekuler.
Proses Pengujian DNA
Agar hasil lebih akurat, laboratorium wajib melewati beberapa tahap penting.
1. Pengambilan Sampel
Petugas mengambil sampel DNA dari individu yang diuji dengan hati-hati agar tidak terjadi kontaminasi.
2. Preservasi
Setelah itu, sampel harus disimpan dengan cara yang tepat. Jika penyimpanan salah, kualitas DNA menurun sehingga hasil bisa terganggu.
3. Analisis di Laboratorium
Ahli laboratorium kemudian menganalisis sampel dengan teknik sesuai standar internasional. Mereka meneliti lokus DNA tertentu untuk menemukan kecocokan genetik.
4. Hasil Pengujian
Setelah semua tahap selesai, laboratorium mengeluarkan hasil resmi. Pada tahap ini, tingkat kecocokan ditentukan secara ilmiah.
Reaksi Lisa Mariana
Ketika hasil tes diumumkan, Lisa Mariana bereaksi keras. Ia melampiaskan kemarahan lewat siaran langsung TikTok dengan pernyataan bernada emosional:
“Kalau positif (hasilnya) itu jujur, kalau negatif berarti ini anak tuyul dong.”
Ucapan itu menunjukkan tekanan emosional yang ia rasakan. Lebih dari itu, Lisa juga mempertanyakan keabsahan proses laboratorium karena hasilnya tidak sesuai harapan. Akibatnya, netizen pun terbelah. Sebagian mendukung Lisa, sedangkan sebagian lain memilih percaya pada hasil resmi.
Apakah Hasil Tes DNA Bisa Dimanipulasi?
Pendapat Ahli
Dr. dr. Ade Firmansyah Sugiharto, spesialis forensik dan medikolegal, menjelaskan bahwa manipulasi memang mungkin terjadi. Namun, laboratorium dengan standar ISO 17025 sudah menyiapkan protokol ketat untuk menjamin akurasi.
Menurutnya, semua hal di dunia bisa dimanipulasi. Akan tetapi, hasil pemeriksaan pada laboratorium yang berstandar internasional tetap akurat.
Faktor yang Mempengaruhi Akurasi
Beberapa faktor penting memengaruhi akurasi tes DNA:
-
Pengambilan Sampel. Kesalahan prosedur atau kontaminasi bisa menyebabkan hasil keliru.
-
Preservasi dan Transportasi. Sampel wajib dijaga pada suhu serta kondisi tertentu. Jika lalai, DNA bisa rusak.
-
Metode Pengujian. Laboratorium yang mengabaikan standar internasional berisiko menghasilkan data tidak valid.
Dengan demikian, keakuratan tes DNA sangat bergantung pada kualitas prosedur yang dilakukan.
Keakuratan Tes DNA
Laboratorium berstandar tinggi biasanya memeriksa 23–26 lokus DNA. Dengan metode itu, tingkat akurasi hampir mencapai 100 persen. Artinya, hasil tes DNA sangat bisa dipercaya untuk menentukan hubungan paternitas.
Dalam kasus Lisa Mariana, hasil negatif menunjukkan secara ilmiah bahwa Ridwan Kamil tidak memiliki hubungan biologis dengan anak tersebut. Oleh karena itu, kesimpulan ini tergolong sangat kuat.
Relevansi Hasil Tes DNA dalam Kasus Ini
Hasil tes DNA bukan hanya berdampak pada hubungan pribadi Lisa Mariana dengan Ridwan Kamil. Sebaliknya, kasus ini juga memengaruhi opini publik. Reputasi keduanya menjadi sorotan, sementara spekulasi di media sosial terus berkembang.
Kasus Lisa Mariana memperlihatkan betapa besar dampak emosional dari hasil tes DNA. Lisa marah karena hasilnya tidak sesuai harapan, sedangkan laboratorium menegaskan bahwa prosedur mereka sudah sesuai standar.
Namun, penting dipahami bahwa laboratorium berstandar internasional memiliki metode yang hampir mustahil dimanipulasi. Oleh sebab itu, tes DNA tetap menjadi alat ilmiah yang sangat akurat. Pada akhirnya, semua pihak harus menyadari bahwa sains berbicara dengan data, bukan dengan emosi.