Gencatan Senjata Runtuh: Israel Serbu Kembali Gaza, Turunkan Jet dan Meriam di Zona Merah

Malangtoday.id – Gencatan senjata yang baru saja tercapai antara Gaza Strip dan Israel kembali runtuh ketika pasukan Israel melancarkan serangan udara dan artileri secara besar-besaran ke wilayah Gaza.
Militer Israel menurunkan jet tempur dan meriam berat ke zona selatan Gaza, memfokuskan serangan pada sasaran yang mereka yakini sebagai infrastruktur Hamas. Mereka juga menutup sepenuhnya pintu masuk bantuan kemanusiaan untuk sementara, sebagai tekanan tambahan kepada pihak Gaza. Serangan udara tersebut menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak, dan memicu kecaman internasional.
Pemerintah Israel menyatakan bahwa mereka akan menggempur target-target militan sampai pihak Hamas menepati kesepakatan gencatan senjata: melepaskan tahanan dan mayat sandera, serta menghentikan tembakan ke pasukan Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan terus beraksi untuk melumpuhkan kemampuan militer kelompok Hamas dan membongkar jaringan yang menurutnya terus aktif.
SSementara itu, Hamas menolak tuduhan Tel Aviv yang menuding mereka menyerang dua prajurit Israel dan menjadikannya alasan untuk membuka kembali agresi militer. Hamas bahkan menyatakan bahwa mereka tidak punya kendali penuh terhadap seluruh pejuang di Gaza, sehingga tidak bisa menjamin semua pihak di dalamnya mematuhi gencatan.
Latar Belakang dan Pemicu
Kesepakatan gencatan senjata yang diteken awal bulan ini sempat memberi harapan akan meredanya konflik panjang. Rencana itu mencakup pengunduran sebagian pasukan Israel dari beberapa area Gaza, pembukaan kembali akses kemanusiaan, dan pertukaran tahanan serta mayat-sandera.
Otopsi dari pihak media Gaza menyebut bahwa Israel sudah melakukan puluhan pelanggaran gencatan hanya dalam beberapa hari.
Dampak Terhadap Warga Sipil
Warga sipil Gaza kembali menjadi korban paling parah. Serangan artileri dan udara menghantam area pemukiman, banyak rumah hancur, dan layanan medis nyaris lumpuh. Sementara bantuan kemanusiaan tertahan di perbatasan karena pintu masuk ditutup sementara oleh Israel.
Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal, makanan dan obat-obatan mulai langka, dan kondisi kemanusiaan memburuk. Organisasi internasional memperingatkan bahwa situasi bisa memburuk menjadi bencana kemanusiaan lepas kendali jika pertempuran terus berlanjut.
Reaksi Internasional dan Diplomasi
Negara-negara Arab dan komunitas internasional memperingatkan bahwa perluasan tindakan militer bisa menggagalkan seluruh paket gencatan dan rencana rekonstruksi Gaza. Mereka juga menuntut agar Israel segera membuka akses bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza tanpa hambatan.
Prospek ke Depan
Keruntuhan gencatan senjata ini menegaskan bahwa pihak-pihak yang berkonflik membangun kesepakatan di atas dasar yang rapuh. Israel menegaskan tekadnya untuk terus menggempur hingga mencapai tujuan strategis, sedangkan Hamas tetap menegosiasikan ulang syarat-syarat yang mereka anggap penting.
Jika militer Israel terus menggempur dan pemerintah tetap membatasi akses kemanusiaan, konflik akan meluas dan berlangsung lebih lama.