Kebiasaan Buruk Penyebab Gagal Ginjal pada Remaja di Makassar

MalangToday.id – Gagal ginjal adalah salah satu masalah kesehatan serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Di Makassar, seorang remaja bernama Rahmat (18) telah menjalani cuci darah sejak usia 15 tahun akibat gagal ginjal kronis stadium lima. Kasus ini menarik perhatian karena terjadi pada usia yang sangat muda dan dipicu oleh kebiasaan hidup yang tidak sehat. Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai penyebab gagal ginjal pada remaja, pola hidup yang harus dihindari, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil.
Kisah Rahmat
Rahmat mulai mengalami masalah kesehatan yang serius sejak tahun 2022. Dokter menemukan bahwa kedua ginjalnya memiliki kelainan dan ukurannya lebih kecil dari ginjal normal. Sebelumnya, Rahmat mengaku memiliki kebiasaan buruk yang berkontribusi pada kondisi kesehatannya saat ini.
Pola Hidup Tidak Sehat
Dalam pengakuannya, Rahmat menyebutkan beberapa kebiasaan buruk yang dilakukannya:
- Kurang Minum Air Putih: Rahmat lebih sering memilih minuman kemasan manis daripada air putih. Padahal, ginjal memerlukan cukup cairan untuk berfungsi dengan baik.
- Konsumsi Makanan Tinggi Garam: Ia juga mengonsumsi keripik asin secara berlebihan, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Saat awal sakit, tekanan darahnya mencapai 162/93, angka yang cukup tinggi untuk anak berusia 15 tahun.
- Begadang: Rahmat terbiasa begadang dan tidur di atas jam 11 malam. Waktu tidur yang kurang dapat mengganggu fungsi ginjal, karena ginjal juga membutuhkan waktu istirahat untuk memulihkan diri.
Penyebab Gagal Ginjal
Gagal ginjal kronis adalah kondisi yang berkembang perlahan dan sering kali disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat dicegah. Menurut dr. Yunita Indah Dewi, SpPD, spesialis penyakit dalam, beberapa kebiasaan yang dapat memicu gagal ginjal, terutama di usia muda, antara lain:
- Kurang Minum Air Putih: Dehidrasi dapat menyebabkan ginjal bekerja lebih keras dan berisiko mengalami kerusakan.
- Merokok: Kebiasaan merokok berkontribusi pada kerusakan pembuluh darah yang berfungsi untuk menyuplai darah ke ginjal.
- Konsumsi Alkohol Berlebihan: Alkohol dapat merusak ginjal dan hati, serta meningkatkan risiko penyakit ginjal.
- Penggunaan Obat Pereda Nyeri: Mengonsumsi obat-obatan tertentu secara berlebihan dapat memperburuk fungsi ginjal.
- Diet Tinggi Gula dan Daging: Pola makan yang tidak seimbang dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk diabetes dan hipertensi.
Dampak Kesehatan
Gagal ginjal dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius, termasuk:
- Keterbatasan Fisik: Pasien yang menjalani cuci darah sering merasa lelah dan tidak memiliki energi untuk beraktivitas.
- Kualitas Hidup Menurun: Perawatan yang intensif seperti cuci darah dapat mengganggu rutinitas harian dan menyebabkan stres emosional.
- Risiko Penyakit Lain: Gagal ginjal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan komplikasi lainnya.
Langkah Pencegahan
Pencegahan gagal ginjal harus dimulai sejak dini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan ginjal:
- Cukupi Kebutuhan Cairan: Pastikan untuk minum cukup air setiap hari. Rekomendasi umum adalah sekitar 2 liter atau 8 gelas air per hari.
- Diet Seimbang: Konsumsi makanan yang kaya akan serat, sayuran, dan buah-buahan. Batasi asupan garam, gula, dan makanan olahan.
- Hindari Merokok dan Alkohol: Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan ginjal.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu menjaga berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.
- Rutin Cek Kesehatan: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi masalah ginjal sejak dini.
Kasus Rahmat di Makassar menggambarkan betapa pentingnya pola hidup sehat untuk menjaga fungsi ginjal. Kebiasaan buruk seperti kurang minum air, konsumsi makanan tidak sehat, dan begadang dapat berakibat fatal pada kesehatan ginjal, bahkan di usia muda. Melalui edukasi dan kesadaran akan kesehatan, diharapkan generasi muda dapat menghindari masalah serius seperti gagal ginjal.