BeritaKesehatan

Jangan Salah Paham! Ini Bedanya Gas Air Mata dan Asap Rokok, Plus Risiko Mematikannya

Viralnya penggunaan gas air mata dalam beberapa peristiwa terkini membuat publik khawatir. Banyak orang yang mulai membandingkannya dengan polusi atau asap rokok yang sering mereka hirup. Namun, menyamakan keduanya merupakan kesalahan besar.

Meski sama-sama mengiritasi saluran pernapasan, gas air mata dan asap rokok memiliki sifat, tujuan, dan dampak kesehatan yang sangat berbeda. Memahami perbedaannya sangat penting untuk menyikapi risikonya dengan tepat.

Apa Itu Gas Air Mata? Senjata Kimia untuk Melumpuhkan Sementara

Gas air mata bukanlah “gas” murni, melainkan serbuk halus (aerosol) yang tersebar di udara. Beberapa jenis yang umum adalah CS (Chlorobenzylidenemalononitrile), CN (Chloroacetophenone), dan OC (Oleoresin Capsicum).

Tujuan Utama: Tujuan pihak keamanan menggunakan gas air mata adalah untuk melumpuhkan sementara target dengan menyebabkan rasa sakit yang hebat pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Efeknya dirancang agar korban tidak bisa membuka mata atau bernapas lega, sehingga tidak mampu melawan atau berlari.

Efek Jangka Pendek yang Parah:

  • Mata terasa perih, mengeluarkan air mata deras, dan kejang kelopak mata (blefarospasme).

  • Batuk-batuk, sesak napas, rasa panas dan sesak di dada.

  • Iritasi dan rasa terbakar pada kulit, terutama area lembap.

  • Mual, muntah, dan disorientasi.

Apa Itu Asap Rokok? Koktail Kimia Penyebab Penyakit Kronis

Asap rokok merupakan hasil pembakaran tembakau yang mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dengan ratusan di antaranya bersifat toksik dan sekitar 70 karsinogenik (pemicu kanker).

Tujuan: Tidak ada tujuan fungsional. Asap rokok merupakan produk sampingan dari kebiasaan merokok yang sengaja dihirup (perokok aktif) atau terpapar (perokok pasif).

Efek Jangka Panjang yang Mematikan:
Asap rokok membunuh secara perlahan dan diam-diam. Paparan terus-menerus menyebabkan penyakit kronis:

  • Kanker: Paru-paru, tenggorokan, mulut, pankreas, dan lainnya.

  • Penyakit Jantung dan Stroke: Merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyumbatan.

  • PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis): Emfisema dan bronkitis kronis yang membuat napas semakin pendek.

  • Gangguan Kehamilan dan Janin.

Risiko Mematikan Gas Air Mata yang Perlu Anda Waspadai

Inilah poin kritis yang menjadi sorotan terkini. Meski dirancang untuk “sementara”, gas air mata bisa mematikan dalam kondisi tertentu:

  1. Paparan Dosis Tinggi dalam Ruang Tertutup: Konsentrasi gas yang sangat tinggi di area terbatas dapat menyebabkan korban kehabisan oksigen dan mengalami gagal napas akut.

  2. Jarak Tembak yang Sangat Dekat: Jika terkena tabung gas atau ledakan granat dari jarak sangat dekat, selain gas, korban berisiko mengalami trauma fisik seperti memar, luka bakar, hingga patah tulang.

  3. Kondisi Kesehatan Bawaan: Risiko terbesar mengancam kelompok rentan. Seseorang dengan riwayat asma, penyakit paru (PPOK), atau penyakit jantung bisa mengalami komplikasi parah. Gas pemicu sesak napas dan stres dapat memicu serangan asma berat, henti napas, atau bahkan serangan jantung.

  4. Reaksi Alergi Parah (Anafilaksis): Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi sistemik yang berakibat fatal terhadap bahan kimia dalam gas tersebut.

Kesimpulan: Jangan Anggap Remeh Keduanya

Jadi, kesimpulannya jelas:

  • Gas air mata adalah senjata kimia akut yang menimbulkan bahaya langsung dan berisiko kematian dalam situasi tertentu, seperti yang sering terjadi dalam kericuhan.

  • Asap rokok adalah racun kronis yang pasti merusak kesehatan dan menyebabkan kematian dalam jangka panjang melalui berbagai penyakit mematikan.

Masyarakat harus memahami bahwa meski berbeda, keduanya sama-sama berbahaya. Menghirup asap rokok sama dengan meracuni diri sendiri secara perlahan. Sementara, menghirup gas air mata berarti memasukkan diri ke dalam situasi darurat medis yang dapat berakibat fatal, terutama bagi kelompok rentan. Selalu hindari kedua paparan ini untuk melindungi kesehatan dan keselamatan Anda.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button