Israel Tegaskan Tolak Armada Bantuan Menuju Gaza, Blokade Tidak Akan Dilanggar

Malangtoday.id Israel menolak keberangkatan armada bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menetapkan bahwa setiap kapal yang mencoba menembus blokade laut akan dicegah. Pemerintah menegaskan bahwa blokade laut atas Gaza tetap sah dan tidak akan dibiarkan dilanggar.
Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa kapal bantuan tidak boleh memasuki zona pertempuran aktif. Israel menuduh Hamas berada di balik organisasi armada bantuan tersebut. Armada Global Sumud, yang membawa aktivis termasuk Greta Thunberg, berangkat dari Tunisia untuk melewati blokade ke Jalur Gaza. Israel fokus: kapal harus berlabuh di Ashkelon dan isi bantuan dipindahkan dari sana.
Latar Belakang Armada dan Tuntutan Israel
Armada Global Sumud menyebut diri membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza. Mereka mengklaim blokade menghalangi akses dasar seperti pangan, obat, dan kebutuhan penting lainnya.
Israel menyebut bahwa setiap kapal yang memasuki wilayah laut yang ditetapkan sebagai blokade atau zona perang aktif akan dianggap melanggar hukum perang. Pemerintah Israel menawarkan alternatif: kapal bisa berlabuh di Ashkelon. Dari dermaga itu, bantuan dikirim ke Gaza lewat rute yang terkoordinasi.
Reaksi Aktivis dan Komunitas Internasional
Aktivis Global Sumud dan organisasi pembela HAM mengecam sikap Israel. Mereka menolak klaim bahwa misi tersebut hanya sebagai alat propaganda Hamas. Mereka menyebut blokade sebagai pelanggaran hak asasi manusia karena membatasi akses warga sipil Gaza terhadap bantuan mendesak.
PBB dan pakar HAM mendesak agar Israel menghentikan ancaman terhadap armada bantuan, khususnya armada Global Sumud. Mereka menyerukan agar bantuan kemanusiaan tetap diprioritaskan demi menjaga kehidupan warga sipil di Gaza.
Posisi Hukum dan Politik
Israel menyatakan bahwa blokade laut tersebut berlaku secara sah menurut peraturan internasional yang mengatur konflik bersenjata. Israel menyebut bahwa blokade bertujuan mencegah pasokan senjata ke Hamas.
Aktivis dan sejumlah negara menilai blokade tersebut menimbulkan krisis kemanusiaan besar. Kelaparan, kekurangan medis, dan kerusakan infrastruktur makin memperburuk kondisi warga Gaza. Mereka menuntut agar akses bantuan diperluas dan dibebaskan dari hambatan militer.
Dampak dan Implikasi
1. Kemanusiaan
Penolakan Israel akan memperlambat atau menggagalkan pengiriman barang-barang penting ke Gaza. Warga sipil akan terus menghadapi kekurangan pangan, obat, air bersih. Ketidakpastian terus meningkat.
2. Reputasi Internasional
Sikap Israel menarik kecaman dari komunitas internasional, termasuk organisasi HAM dan negara-negara pro-Palestina. Tanggung jawab moral dan politik Israel makin disorot.
3. Tensi Konflik
Penolakan dimaksud bisa memicu ketegangan lebih besar. Aktivis bisa merespons dengan tekanan diplomatik, protes, atau upaya melanggar blokade secara paksa. Israel bisa dipaksa melakukan tindakan keras terhadap kapal-kapal tersebut.
4. Diplomasi dan Negosiasi
Negara-negara penengah mungkin meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel agar membuka akses bantuan. Pemantau independen mungkin mendesak koridor bantuan yang lebih transparan dan aman.
Israel menolak armada bantuan menuju Gaza dengan tegas dan menyebut pelanggaran blokade laut tidak akan diizinkan. Ia menawarkan agar kapal bantuan berlabuh di Ashkelon dan mendistribusikan bantuan ke Gaza lewat rute terkoordinasi. Aktivis dan institusi internasional menolak klaim Hamas sebagai pembenaran dan mendesak akses kemanusiaan terbuka bagi warga sipil Gaza.