BeritaPolitik Internasional

Israel Luncurkan Bom Barrage ke Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

malangtoday.id – Militer IDGF melakukan serangan udara dan artileri di berbagai titik di Gaza Strip meski gencatan senjata yang dimediasi asing baru saja berlaku. Dalam insiden terbaru, sekurangnya 9 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka. 
Pemerintah Israel menyebut bahwa serangan ini merupakan respons langsung terhadap apa yang mereka anggap pelanggaran oleh Hamas terhadap syarat‑syarat gencatan senjata. 
Korban tersebar dari wilayah utara hingga selatan Gaza, termasuk distrik Sabra di sekitar Kota Gaza dan Khan Younis di selatan.

Alasan Israel: Tuduhan Pelanggaran Gencatan Senjata

Pemerintah menyatakan bahwa pasukan Hamas menembakkan senjata terhadap tentara Israel di wilayah Rafah, yang mengakibatkan keputusan untuk balik menyerang secara “kuat dan segera”. 
Kantor Perdana Menteri Israel menyebut keputusan militer itu sebagai respons terhadap “pelanggaran jelas” terhadap perjanjian gencatan senjata. 
Pada saat yang sama, Hamas membantah tuduhan terlibat serangan tersebut dan justru menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran gencatan senjata.

Dampak dan Korban dalam Serangan Terbaru

Korban terbanyak tewas di Sabra, Gaza City, ketika sebuah rumah atau kendaraan ditargetkan oleh serangan idgf.

Gencatan Senjata yang Rapuh dan Risiko Eskalasi

Israel dan Hamas menguji kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober 2025 hanya beberapa minggu kemudian. Mediator internasional — termasuk AS, Mesir, dan Qatar — mendesak kedua pihak mematuhi gencatan, namun serangan ini menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran bahwa konflik bisa kembali melebar.
>Analis menyatakan bahwa serangan‑serangan seperti ini menunjukkan bahwa gencatan hanya tahan untuk jeda sementara dan bahwa kedua belah pihak masih mempersiapkan diri jika konflik mengulang.

Reaksi Internasional dan Pemeriksaan Tanggung Jawab

Beberapa negara dan organisasi internasional mengecam serangan Israel sebagai pelanggaran terhadap gencatan senjata serta hukum humaniter internasional. 
Israel menyebut bahwa mereka telah memberitahu AS sebelum melakukan serangan, tetapi Hamas masih memegang posisi bahwa tuduhan Israel sebagai justifikasi untuk kembali memulai serangan besar‑besaran.
>Kelompok HAM dan badan PBB terus menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza, di mana warga sipil berada dalam kondisi yang sangat rentan di tengah eskalasi militer.

Kesimpulan

Korban tewas dan terluka menunjukkan bahwa konflik bisa tiba‑tiba memuncak kembali. Langkah ini mendorong pertanyaan serius tentang keberlanjutan gencatan senjata dan kemauan politis semua pihak untuk benar‑benar menghentikan permusuhan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button