Berita

IOC Ancam Indonesia, Tapi Lembek ke Israel – Sikap Ganda dalam Olahraga Internasional

MalangToday – Komite Olimpiade Internasional (IOC) kembali menjadi sorotan publik karena menunjukkan sikap ganda. Kasus terbaru terkait Indonesia yang menolak enam atlet Israel ikut Kejuaraan Dunia Senam 2025. IOC merespons dengan mengancam Indonesia agar tidak bisa menyelenggarakan kegiatan olahraga internasional. Sementara itu, IOC tidak tegas terhadap Israel dalam isu hak asasi manusia.

Latar Belakang Kasus

Indonesia menolak partisipasi Israel karena kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik. Menpora Erick Thohir menegaskan keputusan itu berdasarkan UUD 1945 untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum. Indonesia juga menekankan kewajibannya mematuhi ketertiban dunia.

IOC merespons dengan mengancam Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Mereka memperingatkan Indonesia agar tidak lagi menyelenggarakan kegiatan olahraga internasional. Ancaman ini menimbulkan pertanyaan soal konsistensi IOC dalam menegakkan prinsip olahraga internasional.

Sikap Ganda IOC terhadap Israel

Di sisi lain, IOC tidak menindak Israel meski ada tuduhan pelanggaran HAM terhadap rakyat Palestina. IOC membiarkan bendera Israel tetap berkibar dalam kompetisi internasional. Sikap ini menimbulkan kesan IOC lebih mementingkan politik dan ekonomi daripada prinsip keadilan dan netralitas olahraga.

Perbandingan dengan Rusia dan Belarusia

Konsistensi IOC terlihat jelas saat menindak Rusia dan Belarusia. IOC melarang kedua negara itu mengikuti kompetisi internasional karena invasi Rusia ke Ukraina. Langkah ini bertujuan menjaga integritas dan netralitas olahraga.

Namun, IOC tidak mengambil tindakan serupa terhadap Israel. Hal ini menimbulkan pertanyaan soal objektivitas IOC dalam menegakkan prinsip olahraga internasional.

Tanggapan Indonesia

Pemerintah Indonesia menegaskan kebijakan luar negeri tidak akan dipengaruhi tekanan negara atau organisasi lain. Indonesia tetap berpegang pada UUD 1945 dan komitmen menjaga keamanan serta ketertiban dunia.

Keputusan menolak visa atlet Israel dianggap sah dan sesuai kebijakan luar negeri. Indonesia berharap IOC menghormati keputusan itu dan tidak ikut campur urusan dalam negeri.

Kesimpulan

Kasus ini menyoroti sikap ganda IOC dalam menangani isu politik dan diskriminasi olahraga. IOC lebih berani mengancam Indonesia, tapi lembek terhadap Israel meski ada tuduhan pelanggaran HAM.

IOC perlu meninjau kebijakan untuk memastikan keputusan adil dan tidak diskriminatif. Dengan begitu, olahraga internasional tetap bisa menyatukan bangsa-bangsa dan menegakkan nilai kemanusiaan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button