Hamas Setuju Pengerahan Pasukan PBB ke Gaza, Namun Tolak Pelucutan Senjata

Malangtoday.id – Pada tanggal 27 Oktober 2025, pemimpin senior Hamas, Khalil Al-Hayya, menyatakan persetujuannya terhadap rencana pengerahan pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Jalur Gaza. Langkah ini bertujuan untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata dan membantu proses rekonstruksi wilayah yang porak-poranda akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Persetujuan Hamas terhadap Kehadiran Pasukan PBB
Al-Hayya mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai konsensus dengan faksi-faksi Palestina lainnya mengenai kehadiran pasukan internasional di Gaza. Selain itu, pasukan PBB juga akan mendukung upaya rekonstruksi infrastruktur yang hancur akibat serangan militer.
Penolakan terhadap Pelucutan Senjata
Meskipun menyetujui kehadiran pasukan PBB, Hamas menegaskan penolakannya terhadap usulan pelucutan senjata. Menurut Al-Hayya, Hamas hanya akan mempertimbangkan untuk menyerahkan senjata jika agresi dan pendudukan Israel di Gaza benar-benar berakhir. Posisi ini mencerminkan komitmen Hamas terhadap hak-hak Palestina dan penolakan terhadap intervensi asing dalam urusan domestik mereka.
Respons Internasional dan Tantangan yang Dihadapi
Langkah ini mendapat perhatian luas dari komunitas internasional. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Israel, menekankan pentingnya pelucutan senjata sebagai syarat untuk perdamaian yang berkelanjutan. Hamas tetap pada pendiriannya, menegaskan bahwa pasukan PBB bisa hadir tanpa pelucutan senjata, selama agresi Israel berhenti.
Kesimpulan
Keputusan ini untuk menyetujui pengerahan pasukan PBB ke Gaza menunjukkan langkah positif menuju perdamaian. Namun, penolakan terhadap pelucutan senjata menandakan bahwa tantangan besar masih ada dalam mencapai solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.




