
Malangtoday.id – Dr. Azhari bin Husin, seorang insinyur asal Malaysia, dikenal sebagai salah satu gembong teroris paling berbahaya di Asia Tenggara. Aksinya yang melibatkan berbagai serangan teror di Indonesia dan Malaysia meninggalkan jejak kelam yang masih terasa hingga kini.
Awal Mula Radikalisasi
Dr. Azhari memulai perjalanan radikalisasinya dengan bergabung dalam Jemaah Islamiyah (JI), sebuah kelompok yang memiliki afiliasi dengan Al-Qaeda. Ia dikenal sebagai ahli dalam pembuatan bom dan menjadi sosok yang dihormati di kalangan ekstremis. Kemampuannya dalam merakit bahan peledak membuatnya menjadi target utama dalam operasi kontra-terorisme.
Aksi Teror yang Mengguncang
Beberapa serangan besar yang dikaitkan dengan Dr. Azhari antara lain:
-
Bom Malam Natal 2000: Serangan ini menargetkan gereja-gereja di Indonesia dan menyebabkan puluhan korban jiwa.
-
Bom Marriott 2003: Ledakan di hotel ini menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 150 orang.
-
Bom Bali I dan II: Serangan di Bali pada tahun 2002 dan 2005 menewaskan ratusan wisatawan asing dan warga lokal.
Aksi-aksi ini menunjukkan betapa besar dampak yang ditimbulkan oleh kelompok ekstremis yang dipimpin oleh Dr. Azhari.
Penangkapan dan Kematian
Pada 9 November 2005, Dr. Azhari tewas dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan oleh Densus 88 di Kota Batu, Jawa Timur.
Warisan Radikalisasi
Meskipun Dr. Azhari sudah tiada, ajaran dan ideologinya masih hidup di kalangan kelompok ekstremis. Beberapa individu yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia diketahui pernah menjadi muridnya. Misalnya, seorang terduga teroris yang ditangkap di Boyolali pada tahun 2023 ternyata merupakan anak didik dari Dr. Azhari.
Pentingnya Kewaspadaan
Kisah Dr. Azhari mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap penyebaran ideologi radikal. Penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda radikalisasi dan berperan aktif dalam mencegah penyebaran paham ekstremis.
Kesimpulan
Dr. Azhari bukan hanya sekadar nama dalam sejarah terorisme Asia Tenggara. Ia adalah simbol dari ancaman yang terus mengintai jika kita lengah. Penting bagi kita untuk terus waspada dan menjaga persatuan agar terhindar dari ancaman radikalisasi yang dapat merusak tatanan sosial dan keamanan.