
malangtoday.id – RK menilai pemberian uang itu bukan sekadar hadiah melainkan “pemerasan”. Pernyataan itu muncul saat RK menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, 2 Desember 2025.
Respons Sinis dari Lisa Mariana
Saat mendengar tudingan RK, Lisa Mariana tidak marah atau panik. Dia malah tertawa. Kuasa hukumnya, Johnboy Nababan, menyampaikan bahwa Lisa kaget sekaligus bingung. “Pemerasan gimana,” ucap Johnboy menirukan reaksi Lisa. Kata Johnboy, tidak masuk akal jika Lisa — tanpa jabatan resmi — bisa memeras mantan gubernur.
Johnboy mendesak: jika benar ada pemerasan, harusnya laporan itu muncul sejak dulu. “Kenapa baru sekarang tuduh pemerasan?” katanya.
Status Hukum: Dugaan Pencemaran Nama Baik
Tuduhan pemerasan bukan satu‑satunya masalah hukum di antara keduanya. Polisi telah menetapkan Lisa sebagai tersangka atas kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Ridwan Kamil. Tuduhan ini muncul setelah Lisa sempat mengklaim punya anak dari RK — klaim yang kemudian dibantah oleh hasil tes DNA.
Meski berstatus tersangka, pihak kepolisian menyatakan bahwa kasusnya tidak memenuhi syarat untuk penahanan. Lisa tetap bebas.
Persoalan Dana: Uang Pribadi Bukan Dana Korupsi
Menurut keterangan RK, dana yang diberikan kepada Lisa bukan bagian dari aliran dana dari kasus korupsi Bank BJB. Ia menegaskan dana itu berasal dari kantong pribadinya. Pernyataan ini penting agar publik tidak mencampuradukkan masalah pribadi dan penyidikan korupsi Bank BJB.
Sementara itu, Lisa mengaku tidak tahu bahwa uang itu berasal dari hasil dugaan korupsi.
Publik dan Asumsi — Kenapa Tuduhan Ini Disebar Sekarang?
Tuduhan semacam itu meski serius, tapi muncul bersamaan dengan isu politik dan hukum besar — membuat publik skeptis terhadap motif di balik penyebarannya.
Kuasa hukum dan pihak dekat Lisa bahkan mempertanyakan kekuatan klaim tersebut. Johnboy menyebut tuduhan itu absurd dan tidak berdasar.
Kesimpulan
Perseteruan antara Lisa Mariana dan Ridwan Kamil kini memasuki babak baru: selain status hukum karena pencemaran nama baik, muncul tudingan pemerasan — tudingan yang membuat Lisa bereaksi dengan tawa sinis. Lisa dan kuasa hukumnya membantah keras: mereka menilai tuduhan itu tidak masuk akal mengingat perbedaan status dan posisi.




