5 Pantai Terkotor di Indonesia 2025: Miris Melihat Kondisinya!

Malangtoday.id – Indonesia, dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, dikaruniai jutaan hektar keindahan pantai yang memesona. Dari Sabang sampai Merauke, hamparan pasir putih, birunya laut, dan gemercik ombak menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, di balik pesona itu, ancaman serius mengintai. Sampah menjadi momok yang terus menghantui dan merusak ekosistem pesisir kita.
Pada tahun 2025, kondisi beberapa pantai justru semakin memprihatinkan. Berdasarkan pemantauan lapangan, laporan komunitas peduli lingkungan, dan data terkini dari Dinas Lingkungan Hidup setempat, setidaknya ada 5 titik pantai yang kondisinya sangat memprihatinkan akibat tumpukan sampah. Artikel ini tidak bertujuan untuk menjatuhkan nama suatu daerah, tetapi sebagai bentuk keprihatinan sekaligus alarm bagi kita semua untuk lebih peduli. Lalu, pantai mana sajakah itu?
1. Pantai Marunda, Jakarta Utara
Faktor Penyebab: Sebagai pantai yang terletak di ibu kota, Pantai Marunda menerima dampak langsung dari aliran sungai-sungai yang membawa sampah dari daratan. Sungai-sungai di Jakarta berfungsi sebagai “conveyor belt” sampah yang bermuara ke laut, dan Marunda adalah titik akhirnya sebelum sampah tersebut terbawa ke laut lepas.
Kondisi 2025: Meski telah dilakukan pembersihan berkala, volume sampah yang datang terus menerus membuat upaya tersebut bagai menegakkan benang basah. Dominasi sampahnya adalah plastik sekali pakai (kantong kresek, botol air mineral, sedotan) dan limbah rumah tangga lainnya. Kondisi ini sangat disayangkan mengingat Pantai Marunda memiliki nilai sejarah yang tinggi.
2. Pantai Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah
Faktor Penyebab: Kawasan Tambak Lorok dikenal sebagai kawasan padat penduduk dan industri kecil di pesisir. Minimnya kesadaran masyarakat akan pembuangan sampah yang benar, ditambah dengan kurang memadainya infrastruktur pengelolaan sampah, menjadi akar permasalahan.
Kondisi 2025: Sampah rumah tangga menumpuk di sepanjang pesisir dan bercampur dengan limbah hasil kegiatan perikanan tangkap. Bau tidak sedap seringkali tercium, dan sampah plastik yang hanyut telah mencemari tambak-tambak di sekitarnya. Abrasi pantai yang parah juga memperburuk pemandangan dengan mencampurkan sampah dengan tanah pesisir.
3. Pantai Kenjeran Lama, Surabaya, Jawa Timur
Faktor Penyebab: Mirip dengan Marunda, Pantai Kenjeran Lama menjadi muara dari beberapa kali (sungai) yang melintasi Kota Surabaya. Sampah dari hilir sungai akhirnya terdampar di pesisir pantai ini. Aktivitas wisata yang padat juga berkontribusi signifikan terhadap jumlah sampah yang dihasilkan di lokasi.
Kondisi 2025: Sampah berserakan di area sekitar tempat pelelangan ikan (TPI) dan sepanjang bibir pantai. Meski Pantai Kenjeran Baru yang sudah direvitalisasi terlihat lebih bersih, kondisi Kenjeran Lama justru menjadi “pelampung” bagi sampah yang belum tertangani. Sampah organik dari sisa hasil laut juga memperparah kondisi jika tidak segera dibersihkan.
4. Pantai Jembatan Purba, Barito Kuala, Kalimantan Selatan
Faktor Penyebab: Kawasan lahan basah dan delta sungai di Barito Kuala sangat rentan terhadap pencemaran sampah. Sampah dari sungai Barito dan anak-anak sungainya yang membelah Kalimantan terkumpul di daerah pesisir ini. Budaya membuang sampah ke sungai masih menjadi tantangan besar.
Kondisi 2025: Sampah didominasi oleh kayu-kayu ranting dan plastik yang terbawa arus sungai. Keunikan “jembatan purba” yang seharusnya menjadi daya tarik justru sering dikelilingi oleh gundukan sampah yang terperangkap oleh akar pepohonan bakau. Kondisi ini sangat mengganggu keindahan alam dan ekosistem mangrove di sekitarnya.
5. Pantai Pasir Puth, Pulau Galang, Kepulauan Riau
Faktor Penyebab: Berbeda dengan empat pantai sebelumnya, Pantai Pasir Puth di Pulau Galang menghadapi masalah sampah laut (marine debris) yang didominasi oleh sampah kiriman dari negara lain dan aktivitas pelayaran internasional di perairan sekitar. Lokasinya yang strategis di jalur pelayaran membuatnya rentan menjadi tempat terdamparnya sampah.
Kondisi 2025: Jenis sampah yang ditemukan sangat beragam, mulai dari botol plastik berlabel asing, jerigen, hingga alat tangkap ikan yang rusak (ghost gear). Pembersihan secara manual sangat sulit karena luasnya area dan akses yang tidak mudah. Pantai yang seharusnya perawan ini kini dicemari oleh sampah kiriman yang tidak bertanggung jawab.
Lalu, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Melihat daftar di atas, tentu hati kita miris. Namun, mengutuk dan menyalahkan saja tidak cukup. Perlu aksi kolektif dari semua pihak:
-
Sebagai Wisatawan: Terapkan prinsip #BringYourOwnWaste (bawa pulang sampahmu). Jangan pernah meninggalkan jejak sampah sedikitpun di pantai. Gunakan tumbler dan wadah makanan sendiri untuk mengurangi sampah plastik.
-
Sebagai Masyarakat: Tingkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai. Dukung dan ikut serta dalam komunitas peduli lingkungan seperti bersih pantai.
-
Sebagai Pemerintah dan Pengelola: Membangun dan memastikan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai, dari hulu ke hilir. Memberlakukan aturan yang ketat bagi pembuang sampah sembarangan dan mendorong ekonomi sirkular.
Daftar 5 pantai terkotor di Indonesia pada 2025 ini adalah cermin dari masalah kita bersama. Masih ada waktu untuk berubah. Mari jaga pantai-pantai indah Nusantara agar tidak ada lagi yang masuk dalam daftar memilukan ini di masa depan. Keep our beaches clean!