Pegawai Kesehatan Diminta Donasi Banjir Bali: Tanggapan Gubernur Koster

MalangToday.id – Bencana banjir yang melanda Provinsi Bali pada awal September 2025 telah menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat. Sebagai respons terhadap situasi darurat ini, Pemerintah Provinsi Bali menginisiasi program donasi untuk membantu korban banjir. Gubernur Bali, Wayan Koster, menekankan bahwa kontribusi dari pegawai pemerintah daerah, termasuk pegawai kesehatan, bersifat sukarela dan merupakan bentuk kepedulian sosial.
Instruksi Donasi dari Pemprov Bali
Dalam upaya menggalang dana untuk korban banjir, Pemprov Bali menetapkan besaran sumbangan berdasarkan jabatan dan golongan pegawai. Sebagai contoh, Direktur Utama RSUD Bali Mandara, I Gusti Ngurah Putra Dharma Jaya, menyampaikan informasi ini kepada seluruh pegawai rumah sakit di setiap tingkatan. Ia menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang tertimpa musibah .
Tanggapan Gubernur Wayan Koster
Gubernur Wayan Koster menjelaskan bahwa donasi ini merupakan dana gotong royong yang bersifat sukarela. Ia menegaskan bahwa jika pegawai ingin berpartisipasi, mereka dipersilakan, namun jika tidak, juga tidak masalah. Koster menekankan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana dan tidak perlu dituangkan dalam surat keputusan resmi.
Reaksi Pegawai dan Isu yang Muncul
Meskipun donasi ini bersifat sukarela, beberapa pegawai merasa keberatan dengan adanya penetapan besaran sumbangan berdasarkan jabatan. Beberapa di antaranya mengungkapkan ketidaknyamanan karena tidak adanya surat keputusan resmi yang mendasari instruksi tersebut. Namun, Pemprov Bali menegaskan bahwa ini adalah bentuk gotong royong dan kepedulian sosial terhadap korban bencana.
Peran Pegawai Kesehatan dalam Penanganan Bencana
Selain memberikan kontribusi finansial, pegawai kesehatan di Bali juga berperan aktif dalam penanganan bencana. RSUD Bali Mandara, misalnya, tidak hanya menggalang dana, tetapi juga menyediakan layanan medis bagi korban banjir. Tim medis rumah sakit bekerja tanpa henti untuk memberikan perawatan kepada para korban, menunjukkan dedikasi dan profesionalisme dalam tugas mereka.
Kolaborasi dengan Komunitas dan Lembaga Lain
Selain inisiatif dari Pemprov Bali, berbagai komunitas dan lembaga juga turut serta dalam membantu korban banjir. Indodax, melalui program #BantuBangkit, berkolaborasi dengan platform Ayobantu dan komunitas kripto untuk menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, sembako, dan hygiene kit kepada warga terdampak.
BAZNAS RI juga bergerak cepat dengan mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir, menunjukkan solidaritas dari berbagai kalangan masyarakat.
Kesimpulan
Bencana banjir di Bali telah memunculkan semangat gotong royong di kalangan masyarakat, termasuk pegawai pemerintah daerah dan pegawai kesehatan. Meskipun terdapat perbedaan pandangan mengenai mekanisme donasi, tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk membantu meringankan beban korban bencana. Keterlibatan berbagai pihak, baik dari pemerintah, lembaga, maupun masyarakat, menunjukkan bahwa solidaritas sosial tetap kuat dalam menghadapi tantangan bersama.