
malangtoday.id – Hermanto Tanoko memimpin Tancorp Group dan mengembangkan bisnisnya ke berbagai sektor, mulai dari cat melalui Avian Paint, air minum lewat Cleo, properti, ritel, hingga bata ringan dan industri kimia. Ia masuk ke jajaran orang terkaya di Indonesia dengan perkiraan kekayaan keluarga sekitar Rp 55,07 triliun.
Grup Tanoko memperluas portofolio bisnisnya ke banyak lini usaha sehingga strategi perusahaan tetap fleksibel dan kuat dalam menghadapi perubahan pasar yang terus bergerak.
Mengapa Saham-saham Miliknya “Terbang” di 2025
Kinerja Keuangan Solid & Ekspansi Kapasitas Produksi
-
Di sektor konstruksi dan bahan bangunan, PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), produsen bata ringan, meresmikan pabrik baru senilai Rp 280 miliar di pertengahan 2025. Kapasitas produksinya meningkat drastis hingga 5,6 juta m³ per tahun, memperkuat distribusi di Jawa Tengah dan sekitarnya.
-
BLES juga melaporkan pendapatan kotor hingga Rp 900 miliar sampai Agustus 2025 — bukti bahwa produk mereka mendapat respons kuat dari pasar.
Diversifikasi Bisnis & Arah Baru ke Industri Kimia
Tanoko belakangan mengumumkan rencana membawa perusahaan di sektor kimia, dengan aset mendekati Rp 1 triliun, ke publik lewat IPO dalam satu hingga dua tahun ke depan. Fokus bisnis tetap ke model B2C (business-to-consumer), memanfaatkan jaringan distribusi Avian dan pasar bahan bangunan.
Langkah ini menunjukkan ambisinya memperkuat kemandirian industri lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan kimia.
Momentum IPO & Ekspektasi Investor
Kelompok saham milik Tanoko — termasuk saham baru serta emiten lama — menarik banyak investor sepanjang 2025. Salah satu contoh, saham properti RISE sempat melonjak ekstrem dalam waktu singkat.
Rencana rights issue, pembagian saham bonus, dan ekspansi portofolio memberi sinyal kuat bahwa grup Tanoko bersiap untuk fase pertumbuhan baru.
Enam Saham Unggulan di Portofolio Tanoko
Berikut enam saham di bawah kendali Hermanto Tanoko yang mencuri perhatian investor pada 2025:
-
RISE — properti & real estat. Laba melonjak kuartal III 2025.
-
BLES — bata ringan & bahan bangunan. Pabrik baru, kapasitas naik.
-
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) — air minum & FMCG, bagian dari diversifikasi produk konsumen.
-
PT Mega Perintis Tbk — ritel. Meskipun grup menutup anak usaha distribusi merek internasional (Levi’s, Puma) sebagai bagian restrukturisasi internal.
-
Emiten di sektor kimia — perusahaan baru di portofolio yang direncanakan IPO.
Tantangan dan Catatan Penting
-
Saham RISE sempat mengalami penurunan tajam November 2025 — turun 6,59% dalam satu hari, melanjutkan koreksi setelah periode melonjak drastis.
-
Lonjakan luar biasa seperti auto-rejection atas (ARA) menunjukkan minat spekulatif bisa besar. Pasar bisa cepat berubah, jadi investor perlu mencermati fundamental, bukan hanya euforia.
Kesimpulan: Gurita Bisnis Tanoko Bergerak Lincah — dengan Peluang dan Risiko
Portofolio yang luas membuatnya fleksibel menghadapi dinamika pasar, dan 2025 menunjukkan bahwa saham-saham miliknya bisa “meledak” jika momentum tepat.
Investor yang tertarik sebaiknya cermat membaca laporan keuangan, rencana korporasi, dan fundamental perusahaan — bukan sekadar tergoda oleh pergerakan harga.




