
malangtoday.id – Pada Minggu, 7 Desember 2025, ajang trail run Siksorogo Lawu Ultra 2025 di kawasan lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berubah tragis. Petugas menyatakan Pujo Buntoro (55) dan Sigit Joko Purnomo (45) meninggal dunia setelah keduanya tiba-tiba kolaps di jalur berbeda.
Menurut keterangan pihak kepolisian, keduanya jatuh sekitar pukul 11.00 WIB, dengan jeda waktu singkat di antara peristiwa.
Panitia mengaku telah menyiagakan ambulans dan relawan, tetapi keadaan darurat datang terlalu cepat untuk tertangani.
Penyebab Kematian: Penyakit Bawaan dan Ketidakjujuran Peserta
Disporapar Jateng menyatakan bahwa kedua pelari itu memiliki penyakit bawaan, namun tidak melaporkannya sebelum ikut lomba.
-
Pujo Buntoro disebut mengalami serangan jantung.
-
Sigit Joko Purnomo dilaporkan memiliki riwayat gangguan paru-paru yang memicu sesak napas saat udara dingin di jalur lintasan.
Panitia sudah meminta setiap pelari mengisi surat keterangan sehat dan formulir pelepasan tanggung jawab. Namun, karena peserta tidak terbuka soal riwayat penyakit, panitia menganggap mereka tidak bisa bertanggung jawab atas kematian akibat kondisi medis.
Respons Penyelenggara: Evaluasi Rute dan Proteksi Medis
Setelah insiden fatal ini, penyelenggara menyatakan akan mengevaluasi ulang rute lomba untuk meminimalisir risiko. Mereka juga akan memperkuat tim medis dan memperbanyak titik evakuasi di jalur.
Pelajaran Penting: Jangan Abaikan Riwayat Medis
Kematian dua pelari ini mengirimkan pesan kuat: siapa pun yang punya riwayat penyakit — jantung, paru, hipertensi, atau lainnya — harus jujur ke panitia. Ikut event ekstrem tanpa persiapan matang dan keterbukaan bisa berakhir fatal.
Penyelenggara memang bisa menyediakan fasilitas medis dan jalur aman. Tetapi, tanpa keterbukaan penuh dari peserta, risiko tetap tinggi.
Maraton trail bukan sekadar olahraga ringan. Medan berat, perubahan cuaca, serta tuntutan fisik ekstrim membuat perlunya persiapan matang — terutama jika Anda memiliki kondisi medis.
Kesimpulan
Tragedi di Siksorogo Lawu Ultra 2025 menghentakkan dunia lari trail di Indonesia. Dua nyawa melayang akibat ketidakjujuran soal riwayat penyakit. Meski panitia sudah menyiapkan protokol kesehatan dan evakuasi, kondisi peserta yang tidak transparan menyebabkan respons medis tak mampu menyelamatkan mereka.




